Pekan Kondom Nasional 2013 Dari Menkes Dibatalkan
Pekan Kondom Nasional 2013 yang telah direncanakan oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy kesannya dibatalkan. Alasan penghapusan Pekan Kondom tersebut, alasannya yakni mendapat kritikan keras dari para masyarakat, ulama, dan kalangan umat Islam. Hal tersebut juga menjadi langkah Menteri Kesehatan Nafsiah menanggapi kritik dari kalangan umat Islam, dan masyarakan yang menganggap rencananya tersebut merupakan melegalisasi seks bebas.
Penghentian dilakukan sehabis adanya pertemuan yang dilakukan pada Rabu 4 Desember 2013, antara Menteri Kesehatan dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional dan perusahaan pendistribusi kondom DKT.
Dari pertemuan itu, KemenKes telah meminta perusahaan pendistribusi kondom untuk menghentikan kegiatan kampanye bus yang bertuliskan 'Pekan Kondom Nasional". Direktur Jenderal Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, menegaskan, “kegiatan Pekan Kondom Nasional bukan kolaborasi yang dibentuk Kementerian Kesehatan. Namun diinisiasi perusahaan DKT yang telah dilakukan semenjak tahun 2007.
Beliau juga menambahkan bahwa, Kementerian Kesehatan tidak membenarkan kampanye kondom memakai bus ke kampus-kampus. Konfirmasi yang dilakukan pihaknya turut memastikan pembagian kondom gratis ke mahasiswa tidak pernah dilakukan.
Kegiatan Pekan Kondom Nasional yang diselenggarakan telah diketahui Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Sekretaris KPAN, Kemal Siregar, menyampaikan perusahaan DKT pernah berkonsultasi beberapa waktu kemudian dengan pihaknya. Dalam konsultasi itu dibahas pula target kegiatan bagi-bagi kondom.
"Sasarannya semenjak awal kepada dewasa dan programnya edukasi. Kalau pembagian kondom dilaksanakan di titik-titik yang mempunyai risiko tinggi, menyerupai lokalisasi, Pelabuhan, pangkalan bus atau terminal," ujar Kemal. Tetapi, langkah yang sangat tidak bertanggung jawab membagikan kondom kepada kalangan remaja, sama halnya dengan mengkampanyekan seks bebas.
Memang banyak balasan mengenai pelaksanaan Pekan Kondom Nasional, dan tentu tidak akan baik apabila dilakukan di daerah umum. Lebih tepatnya memang sosialisasi harus dilakukan di tempat-tempat tertentu menyerupai lokalisasi, terminal, pangkalan bus, atau pelabuhan. Karena di daerah ini banyak orang yang melaksanakan korelasi berisiko tinggi. Sedangkan para dewasa harus dibenahi duduk kasus pendidikan agama, biar terhindar dari korelasi berisiko tinggi dan terhindar dari penyakit menular seksual.
Ringkasan:
Penghentian dilakukan sehabis adanya pertemuan yang dilakukan pada Rabu 4 Desember 2013, antara Menteri Kesehatan dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional dan perusahaan pendistribusi kondom DKT.
Dari pertemuan itu, KemenKes telah meminta perusahaan pendistribusi kondom untuk menghentikan kegiatan kampanye bus yang bertuliskan 'Pekan Kondom Nasional". Direktur Jenderal Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, menegaskan, “kegiatan Pekan Kondom Nasional bukan kolaborasi yang dibentuk Kementerian Kesehatan. Namun diinisiasi perusahaan DKT yang telah dilakukan semenjak tahun 2007.
Beliau juga menambahkan bahwa, Kementerian Kesehatan tidak membenarkan kampanye kondom memakai bus ke kampus-kampus. Konfirmasi yang dilakukan pihaknya turut memastikan pembagian kondom gratis ke mahasiswa tidak pernah dilakukan.
Kegiatan Pekan Kondom Nasional yang diselenggarakan telah diketahui Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Sekretaris KPAN, Kemal Siregar, menyampaikan perusahaan DKT pernah berkonsultasi beberapa waktu kemudian dengan pihaknya. Dalam konsultasi itu dibahas pula target kegiatan bagi-bagi kondom.
"Sasarannya semenjak awal kepada dewasa dan programnya edukasi. Kalau pembagian kondom dilaksanakan di titik-titik yang mempunyai risiko tinggi, menyerupai lokalisasi, Pelabuhan, pangkalan bus atau terminal," ujar Kemal. Tetapi, langkah yang sangat tidak bertanggung jawab membagikan kondom kepada kalangan remaja, sama halnya dengan mengkampanyekan seks bebas.
Memang banyak balasan mengenai pelaksanaan Pekan Kondom Nasional, dan tentu tidak akan baik apabila dilakukan di daerah umum. Lebih tepatnya memang sosialisasi harus dilakukan di tempat-tempat tertentu menyerupai lokalisasi, terminal, pangkalan bus, atau pelabuhan. Karena di daerah ini banyak orang yang melaksanakan korelasi berisiko tinggi. Sedangkan para dewasa harus dibenahi duduk kasus pendidikan agama, biar terhindar dari korelasi berisiko tinggi dan terhindar dari penyakit menular seksual.
Ringkasan:
- Pekan Kondom Nasional yang akan dilakukan oleh Menteri Kesehatan telah dibatalkan Rabu Lalu,
- Kampaye Penggunaan Kondom sebaiknya dilakukan di lokalisasi, pangkalan bus, terminal, atau pelabuhan,
Comments
Post a Comment