Gangguan Kesehatan Masyarakat Pasca Banjir
Gangguan Kesehatan Masyarakat tentu menjadi langkah lebih lanjut yang harus diperhatikan, sesudah ketika ini di beberapa wilayah Indonesia terkena peristiwa banjir. Secara umum peningkatan kasus penyakit Pasca banjir didasarkan pada penyebaran 3 kelompok penyakit (penyebaran melalui kuliner dan minuman, penyebaran melalui nyamuk dan penyebaran melalui tikus).
Adapun bermacam-macam penyakit sanggup ditimbulkan oleh tiga kelompok penyebaran penyakit tersebut, adalah:
Terganggunya kesehatan masyarakat akhir banjir sanggup terjadi alasannya yaitu adanya gangguan pada 3 faktor penting penyakit (faktor daya tahan tubuh, lingkungan, dan penularan). Rasa lelah ketika menuju pengungsian, keadaan pengungsian yang ramai, dan kondisi cuaca jelek akan mensugesti daya tahan tubuh. Resiko Gangguan Kesehatan Masyarakat juga akan meningkat dengan semakin banyaknya binatang pembawa bibit penyakit (lalat, tikus, bakteri).
Untuk mengatasi meningkatnya Gangguan Kesehatan Masyarakat, harus dilakukan langkah antisipasi sebagai berikut:
Adapun bermacam-macam penyakit sanggup ditimbulkan oleh tiga kelompok penyebaran penyakit tersebut, adalah:
- Penyebaran Penyakit Pascabanjir dari kuliner dan minuman, diantaranya; disentri, abuh kolera, rotavirus serta demam typhus. Pasien dengan abuh usus ditandai dengan diare, Mutaber, rasa mulas ketika BAB dan BAB ada darah.
- Penyebaran Penyakit Pascabanjir oleh nyamuk, seperti: dengue hemorrhagic fever (DHF)/Demam Berdarah yang dibawa melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
- Penyebaran Penyakit Pasca banjir oleh tikus, salah satunya yaitu Leptospirosis yang dibawa melalui kencing dan kotoran tikus di dalam genangan air sisa banjir. Virus tersebut sanggup masuk ke badan insan melalui luka yang berkontak pribadi dengan air sisa banjir yang mengandung virus Leptospirosis. Gejala awal penyakit ini yaitu demam tinggi mendadak, mual muntah, sakit kepala, lemas, nyeri otot terutama otot betis, mata merah dan timbul kuning pada mata dan kulit. Leptospirosis sanggup menyebabkan komplikasi antara lain terjadi kerusakan ginjal, peradangan pankreas, liver, paru, otak sampai menyebabkan kematian
Terganggunya kesehatan masyarakat akhir banjir sanggup terjadi alasannya yaitu adanya gangguan pada 3 faktor penting penyakit (faktor daya tahan tubuh, lingkungan, dan penularan). Rasa lelah ketika menuju pengungsian, keadaan pengungsian yang ramai, dan kondisi cuaca jelek akan mensugesti daya tahan tubuh. Resiko Gangguan Kesehatan Masyarakat juga akan meningkat dengan semakin banyaknya binatang pembawa bibit penyakit (lalat, tikus, bakteri).
Untuk mengatasi meningkatnya Gangguan Kesehatan Masyarakat, harus dilakukan langkah antisipasi sebagai berikut:
- Pastikan pada pengungsi selalu mengonsumsi kuliner dan minuman yang higienis, tidak kedaluarsa, baik kuliner jadi maupun produk olahan makanan.
- Makanan yang dikonsumsi dalam keadaan fresh, dan pastikan Cuci tangan pakai sabun atau hand antiseptic sebelum makan, untuk menghindari abuh usus.
- Menjaga kebersihan lingkungan pengungsian dan memperlihatkan pelindung diri (masker, sarung tangan dan sepatu boot) untuk pada pengungsi dan petugas yang terlibat pribadi dengan para pengungsi.
- Memberikan Suplemen multivitamin dan mineral untuk bawah umur dan orang tua. Hal ini untuk memenuhi zat gizi akhir keterbatasan kuliner dan minuman ketika banjir atau di pengungsian.
- Saat sesudah banjir surut dan rumah sanggup ditempati, lakukan pencucian secara menyeluruh bab rumah dengan pelindung diri. Sediakan stok obat-obat sederhana di dalam kotak P3K, obat penurun panas, obat anti diare, obat sakit kepala dan oralit, sebagai proteksi pertama apabila ada angota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
- Gangguan Kesehatan Masyarakat pasca banjir sanggup ditularkan dari makanan, nyamuk dan tikus.
- Menjaga kesehatan pasca banjir sanggup dilakukan dengan menjaga contoh makan sehat, dan menjaga kebersihan.
Comments
Post a Comment